Sebagai pelaku usaha mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah BEP. Namun masih ada sebagian orang yang belom mengetahui apa yang di maksud dengan BEP. Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit menghadirkan ulasan tentang cara menghitung bep atau break event point yang bisa Anda coba.
Untuk Anda yang belum mengetahui apa yang di maksud dengan break event point, istilah ini merupakan kondisi dimana nilai pendapatan sama dengan total perkiraan biaya secara keseluruhan atau lebih singkatnya bisa diartikan dengan titik impas alias balik modal.
BEP bertujuan untuk mengurangi resiko kerugian pada usaha atau bisnis yang Anda jalankan serta tinggal menghasilkan keuntungan. Selain itu BEP juga merupakan salah satu indikator yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui biaya produksi secara keseluruhan sehingga biaya bisa dicover oleh pendapatan dari hasil penjualan.
Fungsi Break Event Point (BEP)
Break event point merupakan hal penting yang tidak bisa dianggap remeh, bep sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi para pelaku usaha. Dengan adanya BEP inilah Anda bisa melakukan sebuah tindakan atau evakuasi serta membuat keputusan terkait operasional usaha yang sendang Anda bangun. Selain itu tujuan utama dari penghitungan BEP adalah agar Anda dapat lebih mudah menentukan batas minimum produksi.
BEP juga bisa membantu Anda untuk menentukan volume produksi sehingga nantinya bisa mencapai keuntungan. Selain itu Anda juga bisa memberikan batas minimum penjualan yang harus dicapai, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Cara Menghitung BEP Bisnis
Ada banyak cara untuk menghitung bep yang bisa Anda lakukan, namun sebelumnya Anda harus tahu dulu 4 komponen penting yang wajib di penuhi. Komponen pertama yang harus Anda siapakan ialah Fixed Cost atau biasa disebut dengan biaya tetap. Fixed Cost merupakan biaya yang wajib dikeluarkan perusahaan tanpa terpengaruh hasil produksi.
Komponen kedua yang harus disiapkan ialah Variable Cost atau biasa dikenal dengan biaya variabel. Komponen yang satu ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan menyesuaikan jumlah produksi atau bisa dikatakan biaya untuk membeli bahan baku produksi.
Sedangkan untuk komponen ketiga ialah revenue atau pendapatan, komponen ini merupakan total keseluruhan penghasilan yang didapat dari hasil penjualan di dalam bisnis yang sedang Anda jalankan. Nah untuk komponen terakhir merupakan profit atau laba keuntungan.
Menghitung BEP sendiri memang berfungsi untuk memperoleh persamaan antara biaya produksi dengan pendapatan dalam satu periode. Cara menghitung bep pun bisa dilakukan dengan berbagai cara dan juga berbagai rumus.
Pada dasarnya ada dua rumus yang mungkin bisa Anda lakukan, yang pertama ada rumus unit dan juga yang kedua ada rumus nominal rupiah. Untuk rumus unit produksi yang dihasilkan perusahaan yaitu dengan cara BEP= fixed cost/(harga per unit-biaya variabel per unit). Sedangkan untuk rumus rupiah bisa Anda hitung dengan cara BEP= fixed cost/(kontribusi margin per unit/harga per unit).
Nah itulah informasi tentang fungsi dan cara menghitung Break Event Point (BEP) yang penting untuk bisnis atau usaha Anda.